Pages

Sabtu, 09 November 2013

KARAKTERISTIK ANAK TUNANETRA

Karakteristik anak tunanetra
a. Fisik
Keadaan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya. Perbedaan nyata diantara mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya.
Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik diantaranya:
1) Mata juling
2) Sering berkedip
3) Menyipitkan mata
4) (kelopak) mata merah
5) Mata infeksi
6) Gerakan mata tak beraturan dan cepat
7) Mata selalu berair (mengeluarkan air mata)
8) Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.

STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK TUNANETRA


Strategi Pembelajaran Bagi Anak Tunanetra
Permasalahan strategi pembelajaran dalam pendidikan anak tunanetra didasarkan pada dua pemikiran, yaitu :
1)      Upaya memodifikasi lingkungan agar sesuai dengan kondisi anak (di satu sisi).
2)      Upaya pemanfaatan secara optimal indera-indera yang masih berfungsi, untuk mengimbangi kelemahan yang disebabkan hilangnya fungsi penglihatan (di sisi lain).
Dalam pembelajaran anak tunanetra, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Prinsip Individual

PENDIDIKAN BAGI ANAK KURANG LIHAT ( LOW VISION )


PENDIDIKAN BAGI ANAK KURANG LIHAT ( LOW VISION )
Pengertian low vision
Anak kurang lihat atau anak kurang awas, dikenal dengan sebutan anak low vision. Mereka adalah anak yang masih memiliki sia penglihatan.
            Barraga (1986:5) memaparkan beberapa definisi anak kurang lihat. The world health organization mendefinisan anak kurang lihat sebagai :” pribadi yang memiliki kecacatan visual yang jelas tetapi juga masih memiliki sisa penglihatan yang dapat digunakan”.
            Hallahan & Kauffan ( 1991:304 ) mengatakan bahwa anak kurang lihat adalah :” mereka yang dapat membaca huruf bercetak tebal bahkan termasuk mereka yang menggumakan alat-alat pembesar”.

Selasa, 05 November 2013

TUJUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNANETRA

Tujuan pendidikan bagi anak tunanetra
Tujuan pendidikan bagi anak tuna secara menyeluruh maupun untuk tunanetra adalah sama. Tujuannya adalah membantu anak tunanetra dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Tujuan khusus pendidikan bagi anak tunanetra adalah :
1.      Agar anak tunanetra memahami ketunaannya dan dapat menerima keadaannya.

Tidak semua tunanetra sadar akan dirinya. Karakteristik tunanetra sangat mendukung situasi ini. Mudah tersinggung, tergantung pada orang lain, rendah diri, cepat curiga, membuat anak tunanetra tidak percaya pada diri sendiri, situasi ini akan menghambat perkembangan mereka.

Minggu, 03 November 2013

PENYEBAB KETUNANETRAAN


PENYEBAB KETUNANETRAAN
a.       Faktor intern
1.      Perkawinan keluarga
Didalam tubuh terdapat triliun sel yang dahulunya hanya berasal dari segumpal yaitu hasil pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Didalam sel inilah terdapat faktor-faktor keturunanyang senantiasa diturunkan pada naka-anaknya
2.      Perkawinan antar tunanetra
Didalam sel terdapat faktor-faktor keturunan yang senantiasa diturunkan pada anak-anaknya. Faktor DNA yang membentuk gen-gen yang merupakan pambawa sifat bagi setiap karakteristik didalam tubuh manusia. Hal ini akan sangat terasa bila terjadi perkawinan antar tunanetra.

Rabu, 23 Oktober 2013

Prinsip-prinsip pengajaran bagi tunanetra

Untuk tujuan pendidikan bagi anak tunanetra dibutuhkan jembatan. Jembatan itu adalah prinsip-prinsip pengajaran bagi anak tuna netra, prinsip-prinsip pengajaran itu adalah :
1. Prinsip totalitas
    Totalitas berarti keseluruhan atau keutuhan. Guru dalam mengajar suatu konsep haruslah secara keseluruhan atau utuh. Dalam memberikan contoh jangan sepotong-potong
2. Prinsip keperagaan
    Prinsip keperagaan sangat dibutuhkan dalam menjelaskan suatu konsep baru pada siswa. Dengan peraga akan terhindar verbalisme ( pengertian bersifat kata-kata tanpa dijelaskan artinya ). Alasan penggunaan asas ini daalm pengajaran adalah :

Selasa, 22 Oktober 2013

klasifikasi tunanetra

klasifikasi tunanetra berdasarkan saat terjadinya kebutaan :
1. Tunanetra sebelum dan sejak lahir
     kelompok ini terdiri tunanetra yang sejak dalam kandungan atau sebelum satu tahn sudah mengalami kebutaan
2. Tunanetra batita
    saat usia dibawah 3 tahun telah mengalami tunanetra, maka kelompok ini disebut tunanetra batita. bagi mereka konsep penglihatan yang masih ada akan cepat hilang.dengan demikian kesan-kesan visual yang tekah dimilikinya tidak terlalu bermanfaat bagi kehidupan anak selanjunya.
3. Tunanetra balita
    saat usia dibawah 5 tahun, telah mengalami kebutaan disebut tuna netra balita. Pada usia ini konsep penglihatan akan tetap berbentuk dengan cukup berarti sehingga akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah pendidiknya.