Pages

Rabu, 23 Oktober 2013

Prinsip-prinsip pengajaran bagi tunanetra

Untuk tujuan pendidikan bagi anak tunanetra dibutuhkan jembatan. Jembatan itu adalah prinsip-prinsip pengajaran bagi anak tuna netra, prinsip-prinsip pengajaran itu adalah :
1. Prinsip totalitas
    Totalitas berarti keseluruhan atau keutuhan. Guru dalam mengajar suatu konsep haruslah secara keseluruhan atau utuh. Dalam memberikan contoh jangan sepotong-potong
2. Prinsip keperagaan
    Prinsip keperagaan sangat dibutuhkan dalam menjelaskan suatu konsep baru pada siswa. Dengan peraga akan terhindar verbalisme ( pengertian bersifat kata-kata tanpa dijelaskan artinya ). Alasan penggunaan asas ini daalm pengajaran adalah :

a. menggunakan indera sebanyak mungkin sehingga siswa mampu mengerti dan mencerna maksud dari alat peragab.
b. pengetahuan akan masuk pada diri melalui proses pengindraan : penglihatan, pendengaran, perasaan,  penciuman, pengecap
c. tingkat pemahaman seseorang akan suatu ilmu ada beberapa tingkatan : tingkat peragaan, tingkat skema dan tingkat abstrak
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asas peragaan muncul karena seseorang belajar dipengaruhi oleh berbagai tipe belajar.
3. Prinsip berkesinambungan
    prinsip berkesinambungan atau berkelanjutan sanagt dibutuhkan oleh tunanetra. Mata pelajaran yang satu harus sinambung dengan pelajaran yang lain. Kesinambungan baik dalam materi maupun istilah yang dipergunakan guru. Jika tidak ada kesinambungan tuna netra akan bingung.
4. Prinsip aktivitas
    prinsip aktivitas penting artinya dalam kegiatan belajar mengajar. Murid dapat memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi ini dilaksanakan dalam bentuk mengamati sendiri dengan bekerja sendiri. Tugas guru membantu anak dalam perkembangannya. Dengan demikian anak dapat membantu dirinya sendiri.
5. Prinsip individual
    Prinsip individual dalam pelajaran berarti suatu pengajaran dengan memperhatikan perbedaan individual anak : keadaan anak, bakat, dan kemampuan masing-masing anak. Faktor yang menyebabkan perbedaan ini adalah : keadaan rumah, lingkungan rumah, pendidikan, kesehatan anak, makanan, usia, keadaan sosial ekonomi orangtua. Dengan adanya perbedaan yang bermacam-macam dapat dipahami bahwa bahan pelajaran yang sama, kecepatan yang sama, cara mengerjakan yang sama, cara penilaian yang sama, tidak akan memberikan hal yang sama.
 
sumber : Anastasia Widjajantin, Dra, 1994, Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa. lumen Christy, FIP-IKIP MALANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar